Pola Makan


Pola Makan

Makan untuk hidup atau hidup untuk makan, sepele namun ini berimbas, sangat berdampak. Dari sini orang akan men-setting dirinya. Mencari uang setiap detiknya hanya untuk makan atau memikirkan makan pada waktu yang seharusnya, disaat raganya memang harus di- supply dengan makanan dan minuman agar kembali tegak.

Setiap orang memiliki pola berbeda, meski hanya pada tindakan makan. Karena bermula dari setting- an awal yang mengakibatkan pola ada.


Teratur
Ada seorang yang sarapan pagi jam sepuluh, kemudian akan makan kembali jam empat sore ditutup dengan makan malam jam delapan malam, dilakukan setiap hari. Ini disebut dengan teratur.

Kemudian ada seorang lain yang makan pagi jam tujuh pagi kemudai makan siang jam satu siang namun terkadang jam dua karena harus meeting dan ditutup dengan makan malam jam setengah delapan malam. Ini disebut dengan teratur dalam ketidakteraturan.


Makan Saat Lapar
Hasil penelitian menyimpulkan dengan penguatan bukti, bahwa organ yang bekerja disaat manusia melakukan tindakan konsumtif, yaitu makan, akan berhenti setelah minimal dua jam rata-rata baru dapat dinikmati kembali.

Dari mulut sampai ke anus, dan siap kembali berubah menjadi bahan penyubur untuk tanama tertentu juga. Meski mulut telah berhenti mengunyah, kita masih saja bercermin sambil jungkat – jungkit


Sehat
Menjadi sehat adalah impian setiap orang, jasmani yang bugar dambaan semua manusia. Namun bila hanya bermimpi dan sekedar mendamba, maka itu sudah termasuk menjadi orang yang sakit, sakit secara psikis. Agar sehat, maka teruskanlah bermimpi dan jadikan mimpi itu menjadi kenyataan dengan mengikuti aturan dari hukum kausal yang telah Alloh Subhanahu wata’ala, tetapkan.

Aktif, bergerak salahsatu cara untuk mengarahkan hukum sebab akibat terjadi, berolah raga dengan baik dan benar menjadi penyebab untuk sehat.


Perut Sumber Penyakit
Kebanyakan dari orang saat bangun tidur, yang di pikirkan adalah urusan perut, dari mau buang air besar sampai dengan lapar atau hanya sekedar hari ini sarapan apa. Inilah nilai sebuah kesyukuran, bangun tidur hendaknya berdoa dan berucap syukur kepada Alloh Subhanahu wata’ala, sehingga orientasi tidak pada sumber penyakit, yaitu perut.

Kita ketahui bahwa proses pencernaan berpusat di perut, dari mulai masuk dan dikunyah dalam mulut menggunakan beragam gigi, mulai dicabik – cabik dan di potong – potong hingga sampai masuk tenggorokan kemudian meluncur melalui beragam usus dan disalurkan ke seluruh tubuh menurut kebutuhannya.

Beragam zat masuk kedalam perut, bukan hanya yang dibutuhkan oleh tubuh, racun dan oksidan lainnya yang tidak perlu atau bahkan beracun.


Puasa Merupakan Kunci
Maha suci Alloh yang telah meng setting dari setiap detik kehidupan, Alloh ciptakan manusia sekaligus menyiapkan segala kebutuhannya, yang dianggap baik oleh manusia atau memang yang benar – benar baik untuk manusia.

Disaat kegemaran manusia memakan segala hal dari tumbuhan beraneka ragam, buah – buahan, sampai dengan hewan yang di darat ataupun yang hidup di air, bahkan yang bisa terbang sekaligus, semuanya disantap oleh yang namanya manusia.

Namun ditengah kesenangan setiap manusia, disampaikan berupa ajakan untuk me-manage pola makan yang baik, yaitu dengan menyerukan “beberapa” kalangan melakukan puasa, satu bulan dalam setahun dan terus berlangsung dimulai dari perintah tersebut turun melalui manusia yang hampir sehat selalu yaitu rasululloh Muhammad sholallohu ‘alaihi wassalam.

Dalam hitungan jam, satu hari terpenuhi jika hitungannya sampai didua puluh empat jam, saat puasa dimuali dari imsak, biasanya skitar lima menit sebelum shubuh, sudah ada warning untuk tidak memasukkan makanan ke mulut, dan berakhir dengan buka disaat waktu maghrib tiba, yaitu sekitar 13 sampai dengan 14 jam perut tidak diisi. Dan dengan begitu perut berserta komponennya istirahat, meskipun tidak istirahat total, karena meski telah berhenti mengunyah melalui mulut, tapi proses pencernaan masih berlangsung.

Telah dilakukan penelitian dari para pakar kedokteran terkait puasa, telah disimpulkan, bahwa puasa merupakan terapi secara psikologi dan fisik yang ujungnya adalah pola sehat untuk manusia. Dan yang paling seru adalah, ternyata puasa dapat menjadi obat untuk orang yang sakit maag, padahal maag itu sering menimpa seseorang yang memang mempunyai pola makan yang acak-acakan dan jarang memenuhi empat sehat lima sempurna.

Dari kejadian ini semakin mengokohkan betapa Alloh subhanahu wata’ala tela men-design dan menyiapkan system untuk manusia. Tapi anehnya masih banyak juga manusia, terutama umat muslim yang tidak berpuasa pada bulan ramadhan, dengan aneka alasan yang selalu siap untuk menjawab pertanyaan, kenapa kok tidak berpuasa?

Padahal, jika ingin sehat, salahsatu treatment-nya adalah berpuasa, dan berolahraga tentunya. Jika kita sudah mengetahui, kenapa hanya dijadikan bahan pengetahuan, tidak malah bermanfaat karena dikerjakan.

Kunci Sehat
Jika manusia terdiri dari jasad, ruh dan akal, maka yang disebut sehat secara manusia adalah ketiganya harus sehat. Sehat jasad dengan shaum dan olahraga didukung melaksanakan sholat sesuai gerakan yang menyehatkan. Sehat ruh dengan semakin mendekatkan diri kepada Alloh subhanahu wata’ala, shaum sebagai ibadah dan sholat sebagai sarana komunikasi dengan-Nya. Sehat akal dengan banyak belajar dan berlatih.

Dengan demikian sampailah diri kepada yang disebut dengan sehat dan afiat. Sehat untuk dapat melakukan tindakan dengan tepat dan cepat, baik dan benar, afiat menjadi rahmatan lil ‘alamin.