Olah Fisik


Olah Fisik

Renang
Mengenang kisah hidup manusia, akan muncul sikap keheranan yang diakibatkan olehnya, sebab ternyata manusia pada dasarnya sudah tidak asing dengan yang namanya air, dan sudah sangat terlatih untuk berenang. Dan keheranan itu hadir disaat sekarang, dimasa manusia telah lahir banyak sekali yang gamang dengan air, apalagi air yang berkumpul dalam satu wadah besar, kolam renang misalnya.

Fenomena ini sangat menarik tentunya, sebab pada kondisi seperti itu terjadi semacam kelucuan yang sangat, bisa dipastikan akan merubah satu peribahasa (bisa karena terbiasa) entah secara harfiah atau makna.

Latihan Koordinasi
Banyak manfaat dihasilkan dari berenang, terbukti beragam terapi dilakukan dengan hal semacam ini. Dari autis sampe sakit secara fisik. Di barat renang menjadi olahraga utama, terutama untuk anak – anak, bahkan sangat dini sekali renang diajarkan oleh orangtua disana, karena dengan renang merangsang dengan cepat kondisi fisik dan kerja syaraf.

Disamping sebagai kebugaran fisik dan mengolah kerja syaraf hingga optimal, renang adalah awal yang bagus untuk segala aktivitas, karena didalamnya terkandung manfaat sebagai latihan koordinasi, dimana gerakan tangan dan kaki harus seirama, olah nafas sedemikian rupa, serta gerakan tubuh lain yang mendukung supaya renang menjadi optimal.


Imajiner Dasyat
Maha suci Alloh yang telah mengutus seorang teladan diantara manusia sebagai pamungkas dari kenabian, yaitu rosululloh sholallohu ‘alaihi wassalam. Sosok berdisiplin tinggi melalui beragam aspek.

Meski lahir dan dibesarkan di hamparan padang pasir, dimana air sulit untuk ditemukan dalam kondisi berbentuk kolam, atau savanna – savanna, namun beliau dengan pola fikir yang kreatif serta imajinatif sehingga mampu membuahkan pemikiran yang visioner, menyerukan kepada umat untuk mampu melakukan renang, yang notabene harus dikerjakan di dalam air.

Pastinya akan menjadi sikap yang bertentangan, namun begitulah yang telah terjadi, seruan untuk dapat berenang, melatih fisik untuk tetap fit dan beragam kemanfaatan lainnya.


Sinkronisasi Nafas
Kepanikan yang sering terjadi disaat berenang adalah disaat kondisi sulit untuk bernafas, meski beragam hal akan timbul bersumber dari perihal tersebut. Dari peristiwa ini, kuat sekali untuk dijadikan alasan mengapa orang tidak mau berenang.

Sedikit diingatkan bahwa, manusia sangat familiar dengan kata renang. Karena setelah terbentuk sempurna menjadi manusia didalam rahim ibu, selama itulah ia berenang, mengapung di dalam air.

Inti dari pernafasan adalah mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, dan ini tidak berubah disaat kita berenang. Membuang dan mengambil, bernafas. Sedikit yang membedakan hanya kondisinya, jika di “dunia” manusia, kita bernafas semau – maunya, maka didalam air dirubah menjadi teratur, berpola dan mempunyai ritme tertentu.

Membuang karbondioksida saat seluruh badan berada didalam air, dari hal ini diperoleh gelembung udara didalam air, ibarat kita meniup dengan “sedotan” dikala minum es sirup. Kemudian mengeluarkan kepala sambil menghirup udara. Dengan nafas teratur, maka itulah langkah awal untuk berenang dengan benar.

Betapa kita harus berterimakasih kepada Alloh subhanahu wata’ala dengan limpahan rahmatnya kita dapat bernafas dengan bebas dan gratis, bisa dibayangkan jika setiap kali bernafas ada argo yang terpasang, berapa besar pengeluaran hanya untuk bernafas, berapapun diskon yang kita dapatkan.

Maka itu, renang akan menjadi solusi utama untuk penjagaan dan terapi organ fisik yang sangat terkait dengan system pernafasan.


Gerak Tangan dan Kaki
Langkah selanjutnya untuk dapat berenang adalah dengan menggerakan tangan dan kaki, serta seluruh tubuh, sehingga bisa berenang dengan maksimal. Memperoleh hasil yang bagus berenang dengan penuh aksi.

Berbeda gaya, berbeda pula gerakan kaki dan tangannya, meski ada pula kesamaan dalam beberapa gaya.

Untuk pemula, lebih disarankan untuk mempelajari dan menggunakan gaya katak, berenang seperti model katak yang sedang berenang, gerakan kaki mengikuti gerakan kaki katak yang sedang berenang dan gerakan tangan juga mengikuti gerakan kaki bagian depan katak.
Pengambilan nafas yang lebih rileks dibandingkan dengan gaya renang lainnya. Maka itu gaya katak sangat direkomendasikan untuk pemula yang ingin belajar berenang.

Koordinasi yang apik antara kaki kanan dan kaki kiri menjadi sebuah hal yang teramat menarik. Bisa dibayangkan betapa akan merepotkan apabila kaki kanan dan kiri tidak sikron dalam koordinasi oleh otak yang memerintahkannya. Misal otak memerintahkan kaki untuk berjalan maju, namun sebab dis-sikronisasi, perintah itu diterjemahkan oleh kaki kanan sebagai mundur dan kaki kiri menyamping ke kanan.

Pastinya akan sangat kacau, gerak motorik kasar ini menjadi bagian latihan utama pada anak-anak berkebutuhan khusus, untuk itu banyak para ahli merekomendasikan renang sebagai sarana multiguna.

Demikian juga koordinasi gerakan kedua kaki dan kedua tangan alam proses berenang. Suatu waktu terjadi pada latihan dengan menggunakan perahu karet, pendayung yang berada di depan dengan yang berada dibelakang mengalami ketidakkompakan, pasalnya perahu karet bergerak dengan pola berputar-putar.

Maka dalam berenang, hal utama yang menjadi perhatian adalah sebagai latihan koordinasi. Jika badan kita terdapat banyak organ, maka harus dalam satu kendali, satu coordinator, dalam satu koordinasi.


Panah
Berkembangnya teknologi menjadikan pemicu dalam perkembangan dunia senjata, jika pisau, pedang dan kampak adalah senjata yang digunakan dalam face to face maka panah menjadi andalan sebagai senjata yang digunakan dalam pertempuran jarak jauh. Meski untuk saat ini tiak lagi popular, sebab telah tergantikan oleh senjata bermesiu.

Panahan telah menjadi cabang olahraga yang diperebutkan gengsinya pada turnamen olahraga dunia, olimpiade sekalipun. Dengan ke-khas-an-nya, menjadi seni tersendiri dalam mempelajarinya.

Latihan Focus
Ketepatan dalam membidik suatu sasaran adalah hal utama yang menjadi bagian paling penting dalam olahraga memanah, focus menancapkan anak panah pada target panahannya.

Ibarat bola bekel yang dipantulkan pada wadah tertentu kemudian bergerak memantul kesana-kemari, sampai pada kondisi tertentu. Sekiranya begitulah kondisi kerja otak manusia dengan pikirannya. Berpindah-pindah pada hal yang satu ke hal yang lain sesuai lintasan pikiran yang timbul terus menerus, silih berganti.

Sebagaimana setting-an kerja otak yang melompat, maka lintasan pikiran perlu dilatih untuk menuju satu titik focus, sehingga akan menghasilkan satu kekuatan yang berbeda dari hasil yang biasa di kerjakan. Buyar, bias dan lebih tidak terarah.

Analogi Khusyuk
Tepat sasaran, sebagai tuntutan dalam melakukan olahraga memanah. Semakin pas pada point tengah, maka semakin baik hasil nilai panahan pemanah tersebut.

Bukan tidak mungkin untuk dapat melakukan bidikan yang terarah mengenai point utama sasaran panahan, namun banyak perihal yang harus di pertimbangkan. Dimulai dari berat anak panah, kekuatan regangan busur, kecepatan angin, dan konsentrasi pemanah, jarak, dan masih banyak yang dipertimbangkan agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Hitungan dan estimasi yang tepat, menyatukan itu semua menjadi sebuah filling bukan perihal yang sepele, perlu latihan berulang-ulang, mencoba dan berusaha agar sampai pada titik optimal dan memperthankannya.

Begitupun dalam olah kekhusyuk-an, terutama disaat menjalankan ibadah wajib, sholat. Banyak kehadiran, lintasan pikiran yang membuat ber-biasnya kesatuan antara diri dengan melakukan penyerahan diri sepenuhnya. Seperti kisah seorang yang akan diamputasi kakinya, ia memilih untuk diamputasi kakinya disaat ia sholat. Dengan demikian dapat dibayangkan betapa khusyuknya seorang itu. Meski hukum kausal tetap berlaku, terpotong dan berdarah, dan terasakan.


Berkuda
Interaksi manusia dengan binatang sudah teramat sering terjadi, dari masa kemasa, seolah menjadi sebuah hubungan yang terus menerus. Kuda, seringkali manusia bersinergi dengan hewan yang satu ini. Dengan porsi yang teramat cocok sebagai hewan tunggangan, sekedar untuk membawa dirinya berpergian dari satu tempat ke tempat tujuan, membawakan barang dagangan atau kebutuhan lainnya, bahkan sampai dijadikan tunggangan untuk berperang.

Olahraga dengan melibatkan kuda sebagai partner para atlit juga telah banyak, dan berkembang. Dari kuda pacu, bermain bola di atas kuda, dan beragam lainnya, yang tidak kalah seru dan membutuhkan olahan fisik para penunggangnya.

Leading
Memimpin, setiap orang adalah pemimpin, pemimpin untuk dirinya sendiri, jika laki-laki, maka menjadi pemimpin dalam rumah tangganya, jika sholat lebih dari dua orang maka menjadi imam dan seterusnya. Mau tidak mau, sudah menjadi keharusan.

Pemimpin yang bijak dapat memposisikan diri pada kondisi tertentu, siap untuk memimpin dalam kelompok tertentu sebab diberikan amanah untuk memimpin. Pun siap dengan segala kesungguhan berada dalam kelompok yang di pimpin oleh orang lain yang memang layak sebagai pemimpin.

Berkuda untuk leading
Perihal yang baik untuk dipelajari dalam melakukan olahraga berkuda adalah leading. Seorang pemimpin akan sangat baik melakukan tugas kepemimpinan setelah dirinya berhasil menguasai dan mengendalikan nafsunya. Bagaimana bisa, seorang pemimpin dapat bertugas menjalankan amanahnya sebagai pemimpin jika dirinya sendiri belum dapat dipimpin oleh diri sendiri.

Hasrat pribadinya lebih besar sehingga mengalahkan kepentingan dari kelompok yang dipimpinnya. Bagaimana bisa sinergi dengan kuda, jika hasrat, jiwa dan raganya belum menyatu dalam dirinya sendiri.

Tingkatan Setiap Manusia
Dilihat dari potensi, manusia mempunyai beberapa tingkatan yaitu:
1.      Manusia sebagai individu, yang artinya bahwa manusia harus mengembangkan potensi diri secara luar biasa. Baik jasad, ruhiah dan akal fikirnya.

2.      Sosialisasi manusia, yang dapat bersinergi dengan manusia lain. Melebur dalam satu kesatuan.

3.      Manusia yang mampu menjadi solusi, melakukan kepemimpinan yang baik dan benar pada satu perkumpulan manusia yang bersinergi.

Sholat
Bisa jadi banyak orang yang terjebak menjadi rutinitas dari pada kebutuhan aslinya sebagai makhluk dalam melaksanakan sholat, terutama sholat fardu. Sebagai parameter yang paling mudah dalam mengukur seberapa dekat diri dengan pencipta, sebab dengan sholat sebagai sarana komunikasi langsung antara manusia dengan penguasa langit dan bumi, Alloh subhanahu wata’ala.

Daripada itu, sholat yang hanya lima waktu dalam keseharian, dirasa kurang cukup, begitu sekiranya diberikannya beragam sholat sunah lainnya, sebagai pengawal sholat fardu misalnya, rowatib dan beragam sholat sunah lainnya. 

Alternatif Utama Untuk Olah Fisik
Sudah banyak buku yang menuliskan betapa hebatnya olahfisik dalam kandungan pelaksanaan sholat, teruji secara ilmiah, dari para pakar muslim maupun non muslim, bahwa sholat adalah menyehatkan.

Apabila benar dalam menggerakan setiap perpindahan posisi, dimulai dari awal sholat, rukuk, sujud, duduk dan berdirinya, menjadikan jasad ter-ikut melaksanakan gerakan senam yang menyehatkan. Tidak asal-asalan, asal berdiri, asal sujud, asal rukuk dan asal-asalan dalam melaksanakan sholat bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban sebagai hamba yang beragama.

Semuanya Ada Disini
Gerakan pada pemanasan jasad atau senam praktis meliputi gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan pinggul dan pinggang, dan gerakan kaki.
Pelaksanaan sholat ditinjau dari gerakannya, maka sudah memuat gerakan tersebut secara keseluruhan. Maka sebetulnya, jika memang dalam melakukan gerakan sholat telah benar, dan dilakukan dengan bersungguh-sungguh telah mewakili kebutuhan fisik dalam berolahraga.

Jika kita sholat fardu dalam lima waktu plus sholat sunnah lainnya di waktu-waktu tertentu, maka bisa sekaligus menjadi sarana olahraga yang teratur sesuai dengan jadwal sholat yang berlaku.

Gerakan Menyehatkan
Fenomena yang terjadi sekarang ini merupakan bukti ke-kurang-sempurna-an dalam melakukan sholat, ditinjau dari gerakannya.

Bisa jadi posisi berdiri yang belum sesuai, dari cara memopang kaki, posisi jari kaki, telapak kaki, badan berikut pinggang dan punggung. Yang mengakibatkan mudah lelah saat berjalan kaki, tidak kuat berdiri lama.

Atau sebab gerakan pada sholat lainnya, dari posisi rukuk dan sujud, sehingga peredaran darah terpompa baik oleh jantung ke seluruh tubuh, yang menjadikan lancarnya pembuluh darah, sehingga tidak mudah kesemutan bahkan sampai stroke.