Manusia


manusia

Siapakah anda, jika memang jawabannya adalah manusia, apa manusia itu, bagaimana manusia diciptakan, apa struktur dari manusia dan segala macam pertanyaan lain untuk mengenal diri anda sebagai manusia, hingga dengan begitu anda semakin paham hakikat diri anda dan secara otomatis anda akan lebih memahami bagaimana hukum sebab akibat berlaku pada diri anda.

Bila anda diciptakan dari saripati tanah, berupa cairan yang hina dan anda senantiasa berenang dalam rahim, lalu kenapa anda malah jadi takut berenang, malah lebih parah dari itu, phobia melihat air. Akan kita temukan sebab akibat yang akhirnya sesuai dan banyak pula yang diselewengkan.

Sesuai saat kita lapar, maka kita harus makan. Dan yang tidak sesuai atau yang diselewengkan berupa anda manusia kenapa tidak mau lelah berjalan malah memilih ilmu bisa terbang.

Bukan sekedar itu pula, apabila penelusuran lebih dalam mudah – mudahan ada titik terang tentang ketuhanan, konsep dasar spiritual.


Petuah Indah
Karena ilmu adalah hak seorang muslim maka ambillah dan kumpulkan sehingga tidak berserakan. Tidak ada salahnya disaat kita mengikuti anjuran orangtua selama masih sesuai dengan apa yang diyakini.

Bila ada petuah terkait hal ini adalah, didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan yang sangat dasyat adalah barang siapa yang mengenal dirinya baik secara fisik dan segalanya maka ia akan lebih mengenal penciptanya.

Jadilah haus ilmu yang selalu melanglangbuana kemana saja, tapi syarat awalnya adalah anda harus kuat fisik untuk beraktivitas dan kuat mental untuk menjaga dari setiap godaan. Selamat berjuang.


Mengenal Diri Mengenal Tuhannya
Bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila gigi anda memanjang seperti halnya tulang tangan atau kaki anda. Karena sebenarnya struktur tulang dan gigi adalah sama. Pastinya akan repot untuk memotongnya. Kemudian kesulitan akan muncul karena anda harus mencari dimana tukang cukur gigi berada.

Atau silahkan anda bayangkan jika bulu mata anda memanjang layaknya rambut di kepala anda. Pastinya akan menyeramkan. Kesulitan melihat, harus menyingkap bulu mata terlebih dahulu dan tidak sedap dipandang alias mengerikan.

Begitulah kebesaran Alloh subhanahu wata’ala, dengan mengenal diri dan memikirkan kenapa seperti ini niscaya kita akan semakin mengenal Alloh subhanahu wata’ala dan akan selalu bersyukur dengan kondisi fisik, bagaimanapun, karena Alloh telah menciptakan dengan sebaik – baik penciptaan.


Bukan Binatang
Pernah melihat seekor kucing baru bangun tidur, biasanya kucing itu melakukan stretching dimulai dari menggelengkan kepala kemudian meluruskan kakinya, lalu menguap dan berdiri dengan posisi seperti kucing kaget. Aktivitas itu kemudian biasanya dilanjutkan dengan mengasah kuku cakarnya, meski jarang digunakan.

Itulah binatang, diciptakan tanpa akal, tapinya sudah ter- setting secara insting untuk melakukan hal semacam itu. Jika dilihat dengan seksama hidupnya terlalu mono ton, karena hanya itu dan itu saja, yang dikerjakan hanya urusan perut dan urusan sex. Jika tidak makan ya, kawin bergulir terus seperti itu kemudian mati.


Jasad, Ruh dan Akal
Berbeda dengan manusia, dibekali akal untuk memilih dan mempertimbangkan kemudian memutuskan, apa yang akan dikerjakan. Tapi manusia itu sendiri malah memilih dan memutuskan untuk manjalani kehidupannya dengan rutinitas yang datar, karena memang kebanyakan orang asyik dengan posisi yang nyaman.

Dikatakan manusia adalah terdiri dari jasad, ruh dan akal. Masing – masingnya mempunyai potensi tersendiri dan harus dikembangkan agar menjadi manusia seutuhnya.

Jika jasad mempunyai potensi yang sangat mudah dilihat oleh orang lain, maka dengan melakukan aktivitas yang tampak dan berpenampilan semenarik mungkin akan menjadikan nilai lebih. Misal mengasah fisik dengan aktivitas olahraga, menjadi atlet dan aktivitas lainya sehingga potensi fisik tidak mati. Terlihat loyo, tampil menyeramkan dan negative lainnya.

Sama halnya dengan ruh, banyak manusia lupa akan potensi ruh. Padahal ruh itu mempunyai nilai yang tidak kalah tingginya. Bila jasad terlihat secara jelas oleh mata, maka ruh akan terlihat dengan ruh juga. Banyak orang mengajak untuk berbuat kebaikan, namun karena potensi ruhnya tidak dikembangkan dengan diberikan nutrisi ruh, seperti dzikir, maka ajakan itu seolah anjing yang menyalak. Tidak memiliki ruh, ibarat mayat hidup yang berkata – kata. Dan itu lebih menyeramkan.

Sekarang ini yang terjadi adalah kebanyakan orang lebih mengasah potensi akalnya, tidak diimbangi dengan potensi yang lain. Berkeinginan menjadi pintar, namun malah yang terjadi sebenarnya mereka adalah orang yang bodoh, sebab hakikatnya orang yang pintar pastinya akan memberikan porsi setiap unsure pada dirinya, tidak hanya akal namun jasad dan ruhnya.

Hal itu terjadi karena akalnya telah mengakalinya, yaitu nafsu telah menjadi sandaran utama, maka sudah tentu banyak orang pintar menjadi sakit, sakit secara jasad misalnya mudah sakit kepala dan nyeri maag bahkan sampai sakit ruhnya, dan bisa jadi menjadi gila. Gila jabatan, gila kehormatan dan gila betulan alias sinting.